Sunday, May 23, 2010

Susu Kedelai (Soya)

Q:
"wilhelmina astrid" wrote:
Dear p'Wied&mommies...
Anak saya Mireille(1thn) msh ASI smp skrg dan kadang2 saya ksh susu kedelai kalau saya sedan tidak ada dirumah (homemade, ibu saya yg buat, plain tanpa campuran apa2)... Dan menurut teman saya, susu kedelai tidak boleh diberikan terus menerus karena tidak baik (menurut DSA-nya).. Yang saya mau tanyakan apa yang membuat tidak baik itu pak? Terima kasih sebelumnya -astrid-

A:
Nah, Anda sebaiknya juga bertanya kritis apa alasannya pak/bu DSA sehingga menyimpulkan susu kedelai tidak baik? Jangan hanya puas dengan gosip katanya-katanya-katanya ... Gosip beginian sudah ga jaman lagi deh, hari gini kita butuh alasan ilmiah yg eksplisit sebelum kita bisa memutuskan akan meneruskan atau menghentikan. Susu kedelai (apalagi plain dan homemade) merupakan sumber potein nabati mudah cerna yang baik, karena tanpa lemak jenuh maupun kolesterol. Selain itu, juga sumber vitamin B-kompleks dan fitokimiawi antikanker. Memang dalam susu kedelai terdapat fitoestrogen, yakni jenis hormon estrogen nabati. Menurut hasil riset, disimpulkan zat ini berpotensi mempengaruhi sifat kelelakian anak kita (maksudnya anak laki-laki menjadi keperempuanan) dan memicu perkembangan sel berlebihan (berkembang menjadi tumor, bahkan kanker). Namun diingatkan oleh peneliti jika asupan fitoestrogen tsb berlebihan, terutama jika kita mengonsumsi pekatan/suplemen kedelai dan gila bener pada kedelai dan hasil olahannya (semua makanan harian kita kedelai, misalnya pagi makan burger tempe, menjelang siang ngemil keripik tempe (tempeh crisp), siang lauknya tempe, sore ngemil edamame + minum susu kedelai, malam sayur tahu + minum suplemen kedelai). Yang terpenting dari susu kedelai buatan Anda, pastikan Anda merebusnya hingga mendidih betul. Susu kedelai yang kurang masak mengandung zat tripsin inhibitor, yang dapat mengganggu penyerapan protein makanan.

No comments:

Post a Comment